![]() |
Ilustrasi by Mujahid Alawy |
FSRU Lampung dikabarkan siap
memasok kebutuhan listrik untuk proyek pengadaan listrik 35.000 mega watt (MW) yang
dicanangkan pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla sejak 2014 lalu. Saat ini, PT
Perusahaan Gas Negara (PGN) yang mengelola FSRU Lampung tengah menyiapkan
berbagai infrastruktur gas bumi yakni fasilitas di lokasi terminal terapung
itu.
Kesediaan FSRU Lampung ini nantinya akan menjadi andalan
untuk memasok kebutuhan listrik 35.000 MW, terutama di wilayah Jawa bagian
Barat dan Sumatera Bagian Selatan seperti yang digagas
Presiden Jokowi.
Salah satu poin FSRU Lampung siap memasok proyek ini karena
terminal apung di lepas pantai yang berjarak sekitar 21 km dari
LabuhanMaringgai, Lampung ini memiliki fasilitas regasifikasi atau teknologi
untuk mengubah gas alam cair (LNG) menjadi bentuk gas.
Selain itu, berdasarkan data Kementrian ESDM, dalam proyek
listrik 35.000 MW, sekitar 13.432 MW pembangkitlistriknya akan menggunakan
bahan bakar gas. Total gas yang diperlukan sekitar 1.009 juta kaki kubik per
hari (MMSCFD).
Pembangkit Listrik Tenaga Gas (PLTG) di proyek listrik
35.000 MW antara lain adalah PLTGU Jawa 1 1.600 MW, PLTGU Jawa-Bali 3 Peaker
500 MW, PLTGU Muara Karang (peaker) 500 MW, PLTGU Jawa 2 (Tanjung Priok) 800
MW, PLTMG Belitung V 30 MW, PLTMG Bangka Peaker 100 MW, PLTMG Tanjung Pinang II
30 MW, PLTMG Bengkalis 18 MW, PLMG MPP Kaltim 30 MW, PLTGU Sulsel Peaker 450 MW
dan banyak lagi lainnya.
Sebagai informasi, seperti
dikutip laman resmi PLN, dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi 6-7 persen
setahun, penambahan kapasitas listrik di dalam negeri membutuhkan sedikitnya
7.000 megawatt (MW) per tahun. Artinya, dalam lima tahun ke depan, penambahan
kapasitas sebesar 35.000 MW menjadi suatu keharusan. Kebutuhan sebesar 35 ribu
MW tersebut telah dikukuhkan dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional (RPJMN) 2015-2019.
Komitmen pemerintah kembali ditegaskan oleh Presiden Joko
Widodo saat memberi pengarahan kepada Direksi dan jajaran PLN beberapa waktu
lalu. Presiden menegaskan bahwa “Target 35 ribu MW bukan target main-main, itu
realistis. Jadi harus dicapai dengan kerja keras,” tandas Joko Widodo. “Listrik
yang cukup, adalah kunci bagi tercapainya pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan
masyarakat,” imbuhnya.
Tulisan ini disumbangsihkan untuk situs Si
Nergi
0 komentar:
Post a Comment